Surat Dari Rendi Kepada Tere Liye

Bungo, 8 Desember 2022

Dari : Reandi Romadhoni      

Kepada: Bang Tere Liye

di Bandung

 Assalmualaikum, salam kenal, bang. Perkenalkan namaku Reandi Romadhoni .

 Aku sekolah di SMP IT Ad-Dhuha. Saat ini aku duduk di kelas VIII. Sekolahku sangat jauh dari rumahku, bahkan aku tidak tinggal di rumah, aku nyantri di sekolah. Aku tinggal bersama teman-teman yang baik, walau terkadang ada saja yang usil kepadaku. Saat ini aku di sekolah menjabat sebagai kepala bidang KIR dan Jurnalistik OSIS SMP IT Ad-Dhuha.

 Bang Tere Liye, apa kabar? Semoga abang selalu dalam keadaan sehat.Dan saya minta maaf karena saya menggunakan nama pena abang, kata uztadnya abang lebih dikenal dengan nama penanya.

 Bang Tere Liye, melalui surat ini aku ingin berbicara kepada abang. Pengalaman membacaku yang menyenangkan banyak. Tapi aku ingin cerita satu saja. Ini tentang buku-buku abang yang menyenangkan dan memotivasiku dalam kehidupan bahkan dari mengatur waktu hingga memilih teman yang baik.

 Dulu aku gak bosan membaca buku di perpustakaan, tapi sebenarnya aku memiliki hobi membaca, karena saat itu buku hanya berupa buku-buku antologi, buku pelajaran dan masih sedikit buku cerita/novel yang ada di perpustakaan. Saat jam istirahat, temanku mengatakan dia punya “buku bagus”. Langsung mataku berbinar, langsung kutanya buku apa, tapi tidak dijawab katanya tunggu pulang. Karna sekolahku full day school jadi baru pulang selesai asar. Langsung kutanya buka apa, lalu dikeluarkan bukunya, langsung kubaca judulnya “TENTANG KAMU”. Buku apa ini kok judulnya tentang kamu tapi gambarnya sepatu, tapi gak papalah daripada buku kemarin kataku bang. Saat malamnya kubaca Masya Allah bukunya mengharukan banyak pelajaran. Bahkan, mungkin lebih banyak daripada pelajaran di sekolah, hihi! Setelah tau ada buku sebagus itu langsung aku cari tau siapa penulisnya kutanya sama teman-temanku cari di internet. Nah, jadi di situ aku pertama kali kenal sama abang.

 Keesokan harinya bukunya diminta lagi sama temenku tapi gak kubolehin bang, soalnya seru banget mana belum selesai lagi. Abang tahu gak aku punya motivasi gak ganti buku kalau buku yang dulu belum selesai ituloh dari abang. Besoknya aku langsung cari uztad Bayu soalnya uztad ini yang paling bisa kalau diajak kompromi, aku bilang gini kak, tad beliin ana buku tentang kamu tad, tapi balasnya malah gini, kamukan udah punya buku itu, habis itu aku ajak debat. Akhirnya dikasih solusi buat beli buku abang yang series “BUMI” langsung kubeli lewat online. Waktu nunggu kiriman bukunya datang itu kan bang, penantian yang panjang seperti Ratna terhadap Danar tapi kalau aku tercapai. Setelah buku itu sampai aku baca sampai begadang, tidak memperhatikan guru mengajar dan kadang tidak mandi .

Ternyata seru membaca buku-buku abang, aku sudah mengoleksi buku series BUMI, DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN, series PULANG, AYAHKU BUKAN PEMBHONG, maaf ya bang baru segitu terima kasih karna sudah membuat buku yang baik, bagus luar biasa dan seperti kata aku di awal perpustakaan aku masih kurang wacana jadi kalo abang mau menolong memberikan sumbangan buku abang. Terima kasih dan semoga kita bisa bertemu dan aku juga berharap bisa dapat tanda tangan dan buku khusus dari abang.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Lembaran Asa yang Kembali Terbit

Lembaran Asa yang Kembali Terbit Rifan’s Meilan Dhani Saputra Di balik lorong yang panjang  Semak belukar kian terbentang Kutemui sebuah asa yang cemerlang  Asa yang menyatu dalam buku usang    Halaman-halaman yang dahulu lenyap Beribu asa yang dulu tiada Kini terbit setelah lama hirap Tertulis dalam akasara amat sederhana   Untaian skenario penuh asa Aksara

Baca selengkapnya...

Tempat Mencari Ilmu

Tempat Mencari Ilmu Khansa Muthmainnah Buku…Kau tempat mencari ilmuDi setiap lembaranmu Tersimpan benih-benih ilmu Apa pun yang kutak tahuSelalu ada di lembaran kertasmuSetiap diriku membacamuKumendapatkan wawasan baru Buku, karnamu diriku mendapatkan berjuta ilmuNamun entah apa yang terjadi pada dirikuSeketika itu…Diriku melupakanmu

Baca selengkapnya...