Surat Dari Khairi Kepada Duta Baca Indonesia Bapak Heri Hendrayana Harris

Bungo, 8 Desember 2022

Dari : M. Khairi Ahsan

Kepada : Heri Hendrayana Harris (duta baca Indonesia)

di Banten

Assalamualaikum, salam kenal,kak. Perkenalkan nama saya M.Khairi Ahsan.

Pak Heri, apa kabarnya Pak? semoga bapak sehat selalu Saya sekolah di SMP IT Ad-Dhuha. Saya sekarang duduk di bangku kelas VIII. Sekolah saya sangat jauh dari rumah saya. Saya tinggal di asrama sekolah bersama teman-teman saya yang baik walau ada juga yang suka usil. Saya menjabat sebagai wakil Ketua OSIS SMP IT Ad-Dhuha.

Pak Heri, melalui surat ini saya ingin bertanya dan bercerita tentang sekolah saya. Di sekolah saya hanya beberapa orang saja yang suka membaca buku, kebanyakan teman-teman saya hanya membaca buku saat mau ujian saja. Ternyata bukan di sekolah saya saja yang orang-orangnya tidak banyak yang suka membaca buku, penduduk Indonesia kebanyakan tidak suka membaca dan yang suka membaca buku hanya 0,01% yang artinya hanya 10.000 orang yang ada di Indonesia cuma satu yang suka membaca buku menurut data UNESCO. Penduduk Indonesia lebih mengutamakan internet atau aktif di media sosial untuk mengisi waktu luang ketimbang digunakan untuk membaca buku.

Jadi, di surat ini saya ingin bertanya bagaimana agar cara penduduk Indonesia dan yang terkhusus untuk muda-mudi Indonesia termasuk saya dan teman-teman saya agar tertarik dan suka membaca, agar penduduk Indonesia dan muda-mudi Indonesia khususnya tidak sering bermain gadget, dan tidak melakukan hal yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Itu saja Pak cerita dari saya. Saya berharap agar Bapak dapat membalas cerita dan pertanyaan dari saya dan juga saya berharap Bapak dapat meningkatkan daya baca penduduk Indonesia. Sekian dari saya, saya ucapkan terima kasih.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Lembaran Asa yang Kembali Terbit

Lembaran Asa yang Kembali Terbit Rifan’s Meilan Dhani Saputra Di balik lorong yang panjang  Semak belukar kian terbentang Kutemui sebuah asa yang cemerlang  Asa yang menyatu dalam buku usang    Halaman-halaman yang dahulu lenyap Beribu asa yang dulu tiada Kini terbit setelah lama hirap Tertulis dalam akasara amat sederhana   Untaian skenario penuh asa Aksara

Baca selengkapnya...

Tempat Mencari Ilmu

Tempat Mencari Ilmu Khansa Muthmainnah Buku…Kau tempat mencari ilmuDi setiap lembaranmu Tersimpan benih-benih ilmu Apa pun yang kutak tahuSelalu ada di lembaran kertasmuSetiap diriku membacamuKumendapatkan wawasan baru Buku, karnamu diriku mendapatkan berjuta ilmuNamun entah apa yang terjadi pada dirikuSeketika itu…Diriku melupakanmu

Baca selengkapnya...