Deret Usang
Ramadhani
Kertas putih itu tampak kosong
Tak ada setetes tinta nan tertuang
Memandang kejauhan dengan kosong
Menanti sosok yang kan berkunjung
Tulisan itu bak menari
Menarik hati ke pusaran dada
Agar kembali diminati
Meski dimaki tlah tertinggal masa
Usang katanya
Kolot teriaknya
Kau telah purba
Lusuh dimakan masa
Kau tertinggalkan
Pupus dimakan zaman
Mencoba bangkit
Kembali melangit
Kawan lihatlah
Derita berdebu tak tersentuh
Menanti belai penuh kasih
Kembali membuka lembaran kisah